Mengontrol Faktor Risiko Bisa Bantu Cegah
PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Terjadinya penyakit jantung pada
seseorang bukanlah sebuah akhir dunia. Pada mereka yang memiliki penyakit
jantung koroner, asalkan bisa mengontrol faktor risiko, masalah kesehatan ini
bisa dicegah.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dr. dr.
Iwan Dakota, Sp.JP(K), MARS mengatakan penyakit jantung koroner dapat dicegah
dengan cara mengontrol faktor-faktor risiko pada individu.
Iwan menjelaskan, penyakit jantung koroner
disebabkan karena adanya penyempitan pada pembuluh darah jantung (koroner).
Penyempitan tersebut, imbuhnya, tidak terjadi begitu saja melainkan terdapat
proses yang panjang yang disumbang dari faktor risiko.
“Kalau ada penyempitan (di pembuluh darah jantung)
seperti ini, berarti ada penyebab, ada faktor risiko. Faktor risiko itulah yang
harus kita kontrol,” kata Direktur Pusat Jantung Nasional Harapan Kita itu
beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Lebih lanjut, ia menyebutkan faktor-faktor risiko
tersebut antara lain memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi,
kebiasaan merokok, serta penyakit kencing manis. Sejumlah faktor risiko inilah
yang dapat dikontrol.
“Bagaimana mencegahnya? Kalau dia ada darah tinggi,
tekanan darahnya harus dikontrol, diturunkan. Kalau kolesterolnya tinggi,
kolesterolnya diturunkan. Kalau dia ada penyakit kencing manis, gulanya harus
dikontrol, baik dengan obat maupun dengan diet. Itu yang dapat kita kontrol,”
katanya.
Namun, ada pula faktor risiko yang tidak dapat
diubah, yaitu pengaruh dari keturunan atau genetik. Iwan mengatakan faktor
risiko genetik memang sulit untuk dihindari. Biasanya, kata Iwan, seorang
laki-laki yang memiliki orang tua penderita penyakit jantung, maka dia berisiko
mengalami penyakit jantung sebesar 50 persen.
“Belum ada data yang riil yang bisa kita dapatkan
terkait dengan berapa persen yang mempunyai faktor keturunan di Indonesia,
belum ada data yang bisa digunakan sebagai patokan. Tetapi di luar itu, di luar
faktor risiko genetik, justru yang paling penting faktor risiko lainnya itu
yang dapat kita kontrol,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa penyakit jantung koroner
termasuk penyakit yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian
mendadak. Bahkan, tercatat menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.
Menurut Iwan, kematian mendadak tersebut terjadi
karena masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit
jantung koroner. Masyarakat seharusnya bisa lebih mengenali tanda-tanda dan
terutama pencegahan penyakit jantung koroner.
Ia menganjurkan agar masyarakat melakukan skrining
untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit jantung ketika seseorang menginjak usia
40 tahun sebanyak minimal satu tahun sekali. Bahkan, imbuh Iwan, disarankan
dimulai dari usia muda mengingat saat ini terdapat kecenderungan pasien-pasien
muda dengan serangan jantung.
Lebih jauh, ia juga menganjurkan agar masyarakat
memodifikasi gaya hidup sehat, terutama bagi yang sebelumnya cenderung memiliki
gaya hidup tidak aktif atau kurang bergerak.
Selain itu, gaya hidup sehat lainnya juga termasuk
menerapkan pola makan dengan gizi seimbang, tidak memakan junkfood, menghindari
makanan kolesterol tinggi, menjaga berat badan ideal, serta menghindari stres.
Kemudian, lakukan olahraga ringan aerobik, seperti jalan kaki santai atau tidak
terlalu cepat minimal selama 30 menit secara terus-menerus (continuous).
“Olahraga yang paling direkomendasikan adalah
aktivitas olahraga ringan aerobik. Jalan kaki. Bukan lari. Kalau aktivitas
aerobik akan memperbaiki, kira-kira, fungsi jantung. Tetapi, kalau dia lari
atau aktivitas lain yang cepat, ya, itu justru dia bukan memperbaiki otot
jantung,” tandasnya.
Sumber
merdeka.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment