Kenali Gejala Penyakit Cabin Fever
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM menjadi salah satu
upaya dari pemerintah untuk membatasi mobilitas masyarakat demi menekan angka
COVID-19.
Walau baik untuk menekan penularan, tapi kini masyarakat juga turut
dihadapkan pada ancaman kesehatan psikologis akibat terlalu lama di rumah yang
sering disebut dengan cabin fever.
Cabin fever atau demam kabin secara sederhana dijelaskan sebagai rasa
gelisah akibat terjebak atau terisolasi dalam suatu tempat untuk waktu yang
lama. Dokter spesialis kedokteran jiwa yang juga alumni Universitas Airlangga,
Surabaya (UNAIR) Hafid Algristian mengungkapkan bahwa cabin fever menjadi
fenomena yang berpotensi besar muncul di masa-masa pandemi ini.
“Tidak semua orang mengetahui gejala ini. Namun setelah belajar,
mungkin beberapa dari kita akan menyadari terdapat gejala cabin fever dalam
diri kita,” kata Hafid beberapa waktu lalu.
Cabin fever adalah istilah populer dan bukan diagnosis gangguan
kejiwaan. Cabin fever, terangnya, berbeda dengan perasaan bosan pada umumnya.
Orang yang mengalami cabin fever bisa sampai mengalami kelelahan, kesulitan
berkonsentrasi, dan keluhan lain seperti diterangkan Kepala Center for Public
Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM, Diana Setiyawati mengutip laman
resmi ugm.ac.id.
Untungnya, ada yang bisa dilakukan untuk mengendalikan cabin fever
yakni lewat manajemen stres. Hafid
menerangkan gejala cabin fever tidak perlu diberikan medikamentosa atau
obat-obatan.
Gejalanya secara umum muncul ketika individu mengalami deprivasi
sensorik (ketiadaan stimulasi sensorik) yang terjadi saat seorang individu
secara tiba-tiba harus membatasi sosialisasinya. Hal tersebut membuat individu
mendapat sensor cahaya dan suara yang terbatas sehingga kerap kali menimbulkan
halusinasi.
“Kita mungkin pernah saat sendirian tiba-tiba teringat memori masa
lalu, hingga seakan memori itu berbicara pada kita. Sebenarnya itu bukan hal serius.
Tapi kemudian dapat dikategorikan sindroma apabila kita menikmatinya, lalu
memori menjadi personifikasi dari karakter yang kita ciptakan sendiri.”
katanya.
5 Gejala Umum
Menurut Hafid, terdapat lima gejala umum yang muncul pada penderita
cabin fever.
Pertama adalah gejala demotivasi. Orang yang menderita demotivasi
biasanya akan merasa putus asa, kosong, dan kehilangan empati. “Pada gejala ini
ada baiknya kita tidak memberikan motivasi atau masukan positif karena itu akan
sulit diterima oleh penderita.”
Kedua adalah gejala kognitif, gangguan konsentrasi atau sulit fokus
yang membuat seseorang tidak produktif.
Ketiga, gejala insomnia-parasomnia yang merupakan gangguan tidur
hingga sleep walking.
Keempat, gejala psikomotorik atau gangguan energi. Dapat berupa
kelebihan energi yang membuat sensitif maupun kekurangan energi. Gejala kelima
adalah gejala otonomik atau gangguan buang air besar atau buang air kecil.
“Karena cabin fever adalah sekumpulan gejala, makanya seseorang harus
mengalami beberapa dari gejalanya untuk dapat disebut mengalami cabin fever.
Itu pun harus diikuti riwayat deprivasi sensorik dan pembatasan motorik.”
tandasnya.
Sumber
merdeka.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment