Sambut The Fed, Bursa Asia Melonjak
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Bursa saham Asia menyambut keputusan bank sentral Amerika
Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang mempertahankan suku bunga
acuan mendekati nol.
Di bursa saham Asia, indeks saham Nikkei 225 naik 1,4 persen,
sedangkan indeks saham Topix menguat 0,93 persen. Indeks saham Korea Selatan
Kospi mendaki 1,17 persen dan indeks saham Kosdaq bertambah 0,83 persen.
Sedangkan bursa saham Australia bergejolak. Indeks saham ASX 200
melemah 0,26 persen seiring sebagian besar sektor saham tertekan. Akan tetapi,
sektor saham energi dan material masing-masing naik 0,59 persen dan 0,45
persen.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat sehingga
mendorong indeks saham Dow Jones menyentuh posisi di atas 33.000 untuk pertama
kali. Sedangkan imbal hasil obligasi AS turun dari posisi tertinggi sebelumnya.
Adapun sentimen bank sentral AS atau the Fed mempengaruhi bursa saham
Asia. The Federal Reserve meningkatkan harapannya untuk pertumbuhan ekonomi. Di
sisi lain mengindikasikan kemungkinan tidak akan ada kenaikan suku bunga hingga
2023.
Ketua The Fed Jerome Powell memperkirakan inflasi akan naik pada 2021.
Akan tetapi, kenaikan inflasi tidak akan cukup untuk mengubah kebijakannya.
Inflasi di atas 2 persen untuk jangka waktu tertentu, jika itu membantu untuk
mencapai pekerjaan penuh dan inklusif.
Perkiraan FOMC
Adapun empat dari 18 anggota Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC
sedang mencari kenaikan suku bunga pada 2022 dibandingkan dengan hanya satu
pada pertemuan FOMC Desember. Jika itu berdasarkan dot plot dari perkiraan
masing-masing anggota.
Pada 2023, tujuh anggota FOMC melihat kenaikan dibandingkan lima
anggota lainnya pada Desember. Setiap kuartal, anggota FOMC memperkirakan
kemana suku bunga akan bergerak dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
Proyeksi ini disajikan secara visual dalam bagan dan disebut dot plot.
"Pernyataan FOMC sangat mirip dengan Januari. Namun, Komite mencatat indikator aktivitas dan
ketenagakerjaan telah berubah lebih tinggi baru-baru ini,” dikutip dalam
cacatan Strategist Commonwealth Bank of Australia, dilansir dari CNBC, Kamis,
(18/3/2021).
Namun demikian, pernyataan
tersebut menyatakan krisis kesehatan yang sedang berlangsung terus menimbulkan
risiko yang cukup besar terhadap prospek ekonomi dan bahwa tingkat akomodasi
kebijakan saat ini tetap sesuai.
“Kombinasi dari dot plot dan komentar dovish Ketua Powell mendorong
imbal hasil obligasi AS dan imbal hasil obligasi lebih rendah (setelah kenaikan
imbal hasil pada awal hari),” tulis Strategist CBA.
Indeks dolar AS turun dari level 91,90. Indeks dolar AS sentuh 91,37
pada perdagangan Kamis pagi. Sedangkan Yen Jepang diperdagangkan di kisaran
108,92. Harga minyak Amerika Serikat
berada di kisaran USD 64,54, sedangkan harga minyak Brent turun 0,1 persen
menjadi USD 67,93.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment