Penjelasan Jantung Koroner
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Penyebab jantung
koroner dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko, terutama pola hidup yang tidak
sehat.
Penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi saat pembuluh darah
jantung atau arteri koroner terseumbat oleh timbunan lemak. Timbunan lemak
tersebut membuat arteri menyempit dan membuat aliran darah ke jantung
berkurang. Aliran darah ke jantung yang berkurang ini menyebabkan beberapa
gejala seperti angina hingga sesak napas.
Penyebab jantung koroner harus dikenali agar kamu bisa menghindarinya.
Pasalnya, gejala jantung koroner ini sering kali tidak dapat disadari hingga
menimbulkan gejala nyeri dada. Mengetahui pencegahannya sangat penting untuk
menjaga diri dari penyakit jantung koroner ini. Berikut Liputan6.com rangkum
dari berbagai sumber, Rabu (7/7/2021) tentang penyebab jantung koroner.
Gejala Jantung Koroner
Sebelum mengetahui penyebab jantung koroner, penting mengetahui apa
saja gejala yang ditimbulkan. Pada awalnya, aliran darah yang menurun mungkin
tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, karena plak terus menumpuk di arteri
koroner gejala akan mulai bermunculan. Berikut beberapa gejala yang bisa muncul
akibat penyakit jantung koroner:
- Angina
Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan angina. Ini adalah jenis
nyeri dada yang terkait dengan penyakit jantung. Kondisi ini didefinisikan
sebagai rasa tekanan atau sesak di dada, seolah ada sesuatu berat yang duduk di
dada. Angina biasanya terjadi di bagian tengah atau kiri dada.
Angina umumnya dipicu oleh stres fisik atau emosional. Rasa sakit
biasanya hilang dalam beberapa menit setelah menghentikan aktivitas yang
membuat stres. Pada beberapa orang, terutama wanita, rasa sakit mungkin singkat
atau tajam dan terasa di leher, lengan atau punggung.
- Sesak napas
Penyakit jantung koroner juga bisa menyebabkan sesak napas. Jika
jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh, tubuh
mungkin mengalami sesak napas atau kelelahan ekstrem saat beraktivitas.
- Serangan jantung
Arteri koroner yang tersumbat sepenuhnya akan menyebabkan serangan
jantung. Tanda dan gejala klasik serangan jantung termasuk tekanan di dada dan
nyeri di bahu atau lengan, terkadang disertai sesak napas dan berkeringat.
Gejala pertama biasanya nyeri dada yang menyebar ke leher, rahang, telinga, lengan,
dan pergelangan tangan, dan mungkin ke tulang belikat, punggung, atau perut.
Penyebab Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner (PJK), atau penyakit arteri koroner,
berkembang ketika arteri koroner menjadi terlalu sempit. Arteri koroner adalah
pembuluh darah yang memasok oksigen dan darah ke jantung. Jika arteri ini
menyempit, jantung mungkin tidak menerima cukup darah kaya oksigen, terutama
selama aktivitas fisik.
Melansir Medical News Today, penyebab jantung koroner cenderung
berkembang ketika kolesterol menumpuk di dinding arteri, menciptakan plak. Plak
ini menyebabkan arteri menyempit, mengurangi aliran darah ke jantung. Penyakit
jantung koroner berkembang sebagai akibat dari cedera atau kerusakan pada
lapisan dalam arteri koroner. Kerusakan ini menyebabkan timbunan lemak dari
plak di lokasi cedera.
Endapan ini terdiri dari kolesterol dan produk limbah lainnya dari
sel. Penumpukan ini disebut aterosklerosis. Jika potongan plak pecah atau
pecah, trombosit akan berkumpul di area tersebut untuk memperbaiki pembuluh
darah. Cluster ini dapat menyumbat arteri dan mengurangi atau menyumbat aliran
darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Faktor Risiko Penyebab Jantung Koroner
Penyebab jantung koroner dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko
tertentu. Dilansir dari MayoClinic, penyakit jantung koroner diperkirakan
dimulai dengan kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri koroner,
terkadang sejak masa kanak-kanak. Kerusakan juga dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain:
- Usia: bertambahnya usia meningkatkan risiko arteri rusak dan
menyempit.
- Jenis kelamin: pria umumnya berisiko lebih besar terkena penyakit
arteri koroner. Namun, risiko wanita juga bisa meningkat setelah menopause.
- Genetik: riwayat penyakit jantung keluarga dikaitkan dengan risiko
penyakit arteri koroner yang lebih tinggi, terutama jika kerabat dekat
mengembangkan penyakit jantung pada usia dini. Risiko paling tinggi jika ayah
atau saudara laki-laki didiagnosis menderita penyakit jantung sebelum usia 55
tahun atau jika ibu atau saudara perempuan mengembangkannya sebelum usia 65
tahun.
- Merokok: orang yang merokok memiliki risiko penyakit jantung yang
meningkat secara signifikan. Menghirup asap rokok orang lain juga meningkatkan
risiko penyakit arteri koroner.
- Tekanan darah tinggi: tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri. Ini mempersempit saluran di
mana darah dapat mengalir.
- Kadar kolesterol darah tinggi: Kadar kolesterol yang tinggi dalam
darah dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dan aterosklerosis. Kolesterol
tinggi dapat disebabkan oleh tingkat kolesterol jahat yang tinggi. Kadar
kolesterol baik juga dapat berkontribusi pada perkembangan aterosklerosis.
- Diabetes: diabetes dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit
arteri koroner. Diabetes tipe 2 dan penyakit arteri koroner memiliki faktor
risiko yang serupa, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.
- Kegemukan atau obesitas: berat badan berlebih biasanya memperburuk
faktor risiko lainnya.
- Ketidakaktifan fisik: kurang olahraga juga dikaitkan dengan penyakit
arteri koroner dan beberapa faktor risikonya.
- Stres tinggi: stres yang tidak berkurang dalam hidup dapat merusak
arteri serta memperburuk faktor risiko lain untuk penyakit arteri koroner.
- Pola makan tidak sehat: makan terlalu banyak makanan yang mengandung
banyak lemak jenuh, lemak trans, garam dan gula dapat meningkatkan risiko
penyakit arteri koroner.
Faktor risiko penyebab jantung koroner tersebut tentunya harus kamu
hindari untuk mencegah terjadinya penyakit ini.
Pencegahan Jantung Koroner
Penyebab jantung koroner harus kamu hindari sebagai cara
pencegahannya. Pola hidup sehat menjadi salah satu pencegahan terbaik, karena
penyebab jantung koroner dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat. Selain
itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin juga bisa kamu terapkan. Berikut
beberapa cara mencegah penyakit jantung koroner yang bisa dilakukan:
- Hindari Makanan Tinggi Kolesterol dan Gula Tinggi
Pencegahan jantung koroner harus dilakukan dengan menghindari makanan
tinggi kolesterol, apalagi bila kadar LDL kamu cukup tinggi. Kamu harus
menghindari beberapa makanan dengan kolesterol tinggi seperti makanan yang
digoreng, hati, kuning telur, mentega, otak sapi dan jeroan hewan, udang, makanan
cepat saji. Hindari juga makanan dengan kadar gula tinggi. Hal ini disebabkan
karena dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, salah satu faktor risiko
penyakit jantung koroner.
- Konsumsi Serat dan Makanan Tinggi Lemak Tak Jenuh
Perbanyaklah mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah.
Tingkatkan juga kadar kolesterol baik atau HDL dengan memperbanyak konsumsi
makanan tinggi lemak tak jenuh, seperti minyak ikan, alpukat, kacang-kacangan,
serta minyak zaitun dan minyak sayur.
- Olahraga Rutin
Olahraga rutin dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga tekanan
darah tetap normal. Kamu perlu meluangkan waktu setidaknya 150 menit dalam
seminggu, untuk berolahraga. Misalnya dengan jogging 30 menit setiap hari.
- Mengonsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter
Kamu harus mengikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat. Jangan
menghentikan pengobatan tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter,
karena dapat mengakibatkan gejala makin memburuk.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment