Varian Delta Sebabkan Lonjakan Kasus
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Badan Kesehatan
Dunia (WHO) mengatakan varian Delta virus corona kini sudah menyebar ke 85
negara dan menjadi perhatian serius. Varian ini diketahui lebih mudah menular
dan bisa mengurangi efektivitas vaksin.
Varian delta menjadi penyebab melonjaknya lagi kasus Covid-19 di
sejumlah negara yang tadinya sudah mengalami penurunan kasus.
Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia
(IDI), Prof Zubairi Djoerban, menjelaskan tentang penularan varian Covid-19
B16172 asal India atau Delta. Dia menyebut, berdasarkan temuan ahli
epidemiologi, varian Delta bisa menular dalam hitungan detik.
"Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh
pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South
Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding,"
katanya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Sabtu (26/6). Berikut kondisi
penyebaran varian delta di sejumlah negara:
Amerika Serikat
Virus corona varian Delta yang sangat menular sekarang bertanggung
jawab atas sekitar satu dari setiap lima kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan
penyebarannya meningkat dua kali lipat dalam dua pekan terakhir, menurut
pejabat kesehatan AS Selasa lalu.
Pertama kali diidentifikasi di India, Delta adalah salah satu dari
beberapa "varian yang menjadi perhatian," atau masuk golongan “varian
of concern” seperti yang ditetapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
AS (CDC) dan WHO. Varian ini menyebar dengan cepat melalui India dan Inggris.
“Varian Delta saat ini merupakan ancaman terbesar di AS terhadap upaya
kami untuk menghilangkan Covid-19,” jelas pakar penyakit menular ternama AS,
Dr. Anthony S. Fauci, dalam konferensi pers, dikutip dari The New York Times,
Rabu (23/6).
Kabar baiknya, lanjut Fauci, vaksin yang diizinkan penggunaannya di AS
ampuh melawan varian tersebut.
“Kita punya alatnya,” katanya.
“Jadi mari kita gunakan mereka, dan hancurkan wabahnya.”
Inggris
Dalam sepekan terakhir Inggris melaporkan 35.204 kasus varian Delta,
peningkatan sebanyak 46 persen. Menurut Badan Kesehatan Masyarakat Inggris
(PHE) dari total kasus varian Delta, 42 di antaranya adalah Delta AY.1, varian
turunan Delta.
Delta plus ini diperkirakan lebih mudah menular dari varian aslinya
Delta, kata pejabat kesehatan India. Varian Delta yang pertama diidentifikasi
di India kini mencakup 95 persen dari total kasus sekuens di Inggris.
Portugal
Lebih dari setengah kasus COVID-19 yang dilaporkan di wilayah Lisabon,
Portugal, adalah varian virus corona Delta yang sangat menular, demikian menurut
data awal pada Minggu (20/6) saat otoritas Portugal berjuang mengekang lonjakan
kasus yang mengkhawatirkan.
Ricardo Jorge dari lembaga kesehatan nasional mengatakan varian Delta,
yang mulanya terdeteksi di India, mewakili lebih dari 60 persen kasus COVID-19
di daerah Lisabon. Portugal melaporkan 1.000 lebih kasus baru COVID-19 selama
empat hari berturut-turut pada Sabtu dan jumlah orang yang baru terbukti
positif dalam 24 jam kembali ke tingkat akhir Februari, ketika negara itu masih
dalam penguncian.
Australia
Negara bagian terpadat Australia, New South Wales, melaporkan
peningkatan sebesar dua digit dalam kasus COVID-19 melalui penularan lokal
untuk hari ketiga berturut-turut, kala otoritas berupaya untuk menahan
penyebaran varian Delta yang sangat mudah menular.
“Sejak pandemi dimulai, ini mungkin adalah periode paling mengerikan
yang dilalui oleh New South Wales,” kata pimpinan negara bagian itu, Gladys
Berejiklian pada wartawan di Sydney, seperti dilansir laman Antara mengutip
Reuters, Kamis (24/6).
Negara bagian itu telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di
Sydney, kota terbesar di Australia dengan populasi 25 juta jiwa. Para pejabat
kesehatan mengatakan penularan dapat terjadi meski hanya dengan kontak yang
minim dengan orang-orang yang terjangkit.
Pihak berwenang NSW telah mewajibkan penggunaan masker di semua lokasi
dalam ruangan di Sydney, termasuk perkantoran, membatasi pergerakan penduduk di
tujuh area di timur dan barat Sydney, dan membatasi pertemuan di rumah hingga
lima orang untuk menahan terjadinya wabah pertama di negara bagian itu dalam
lebih dari sebulan terakhir.
Thailand
Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Thailand pekan lalu mengatakan 10
persen kasus positif Covid-19 adalah varian Delta. Harian Bangkok Post
melaporkan ada 496 kasus varian Delta yang terdeteksi di Thailand pada 7 April
sampai 13 Juni.
"Varian Delta ini 40 persen lebih menular dari varian Alfa dan
harus dipantau terus-menerus."
Indonesia
Kementerian Kesehatan telah merilis hasil pemeriksaan dan analisis
terhadap sekuens genom virus SARS-CoV-2 di Indonesia. Hasil analisis
menunjukkan, ada 211 kasus varian baru Covid-19 di Indonesia. 160 Kasus di
antaranya merupakan varian Delta.
160 Kasus varian Delta ini tersebar di sembilan provinsi. Yakni,
Kalimantan Timur 3 kasus, Gorontalo 1 kasus, Kalimantan Tengah 3 kasus,
Sumatera Selatan 3 kasus, Jawa Tengah 80 kasus, DKI Jakarta 57 kasus, Banten 2
kasus, Jawa Barat 1 kasus dan Jawa Timur 10 kasus.
Karakter Varian Delta
Kementerian Kesehatan telah merilis hasil pemeriksaan dan analisis
terhadap sekuens genom virus SARS-CoV-2 di Indonesia. Hasil analisis
menunjukkan, ada 211 kasus varian baru Covid-19 di Indonesia. 160 Kasus di
antaranya merupakan varian Delta.
160 Kasus varian Delta ini tersebar di sembilan provinsi. Yakni,
Kalimantan Timur 3 kasus, Gorontalo 1 kasus, Kalimantan Tengah 3 kasus,
Sumatera Selatan 3 kasus, Jawa Tengah 80 kasus, DKI Jakarta 57 kasus, Banten 2
kasus, Jawa Barat 1 kasus dan Jawa Timur 10 kasus.
Seperti apa sebetulnya virus corona varian Delta ini? Berikut
penjelasan para ahli:
Varian Delta, secara resmi dikenal sebagai B.1.617.2, diyakini sebagai
varian yang paling menular, menyebar dengan lebih mudah daripada varian asli
virus dan varian Alfa yang pertama kali teridentifikasi di Inggris. Pejabat
kesehatan masyarakat di sana menyampaikan Delta bisa 50 persen lebih menular
daripada Alfa.
Bukti lain menunjukkan varian Delta mungkin dapat menghindari sebagian
antibodi yang dibuat oleh tubuh setelah infeksi atau vaksinasi virus corona.
Menurut catatan CDC, varian ini juga dapat membuat perawatan antibodi
monoklonal tertentu menjadi kurang efektif.
Delta juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. Sebuah
penelitian Skotlandia baru-baru ini, misalnya, menemukan orang yang terinfeksi
oleh varian Delta kira-kira dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit
daripada mereka yang terinfeksi Alfa. Tetapi menurut para ilmuwan,
ketidakpastian tetap ada.
Di mana varian ini menyebar?
Delta telah dilaporkan di 85 negara. Sekarang varian paling umum di
India dan Inggris, menyumbang lebih dari 90 persen kasus. Di AS, Delta pertama
kali diidentifikasi pada Maret. Meskipun Alfa tetap menjadi varian paling umum
di AS, Delta telah menyebar dengan cepat.
Pada awal April, Delta hanya mewakili 0,1 persen kasus di AS, menurut
CDC. Pada awal Mei, varian tersebut menyumbang 1,3 persen kasus, dan pada awal
Juni, angkanya melonjak menjadi 9,5 persen. Fauci mengatakan, beberapa hari
lalu, perkiraan mencapai 20,6 persen.
Ini Kabar Baiknya
Apakah orang yang telah divaksinasi perlu khawatir? Menurut para ahli,
varian Delta tidak mungkin menimbulkan banyak risiko bagi orang yang telah
divaksinasi penuh.
“Jika Anda sudah divaksinasi sepenuhnya, saya tidak akan
mengkhawatirkannya,” ujar Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Brown, Dr. Ashish K. Jha.
Prof Zubairi mengatakan, jika dilihat secara global, varian Delta
memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi. Namun, sebagian besar
vaksin yang digunakan saat ini masih efektif melawan varian Delta.
"Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa
bekerja melawan varian Delta ini," ucap dia.
Sebelumnya, Prof Zubairi mengatakan ada beberapa vaksin yang masih
efektif melindungi manusia dari varian Covid-19 Delta. Studi di Inggris
menunjukkan, vaksin Pfizer-BioNTech bisa memberikan perlindungan hingga 96
persen. Kemudian vaksin AstraZeneca memberikan perlindungan sampai 92 persen. Tetapi
satu dosis vaksin hanya 33 persen efektif melawan Delta.
“Individu yang diimunisasi penuh harus berhasil menghadapi fase baru
epidemi ini,” jelas Dekan Fakultas Kedokteran Tropis Nasional Sekolah
Kedokteran Baylor, Dr. Peter Hotez.
“Namun, perlindungan yang ditawarkan oleh dosis tunggal tampaknya
rendah, dan tentu saja jika Anda sama sekali tidak divaksinasi, anggap diri
Anda berisiko tinggi.”
Dia menambahkan, Delta kemungkinan akan menginfeksi “sejumlah besar”
orang yang tidak divaksinasi.
Apa saran para pakar untuk masyarakat?
Para pakar menyarankan kita untuk segera mendapatkan vaksinasi. Jika
telah divaksinasi, dorong keluarga, teman, dan tetangga untuk divaksinasi.
Vaksinasi kemungkinan akan memperlambat penyebaran semua varian dan mengurangi
kemungkinan munculnya varian baru yang lebih berbahaya.
“Saya mendorong orang-orang yang divaksinasi untuk percaya pada vaksin
tetapi menyadari bahwa varian baru akan terus terjadi di mana ada penularan,”
kata Saskia Popescu, ahli epidemiologi penyakit menular di Universitas George
Mason.
“Jadi ini benar-benar tentang memastikan vaksinasi lokal, nasional dan
global.”
Sumber
merdeka.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment